Banyak orang yang mengatakan, "semua hal itu butuh proses". Lalu apa makna dari proses tersebut?? Kenapa harus ada proses jika Hasil adalah tujuan utamanya?
Pertanyaan yang selalu menimbulkan suatu kebimbangan dalam batin dan otak saya. Dan saya yakin, akan muncul banyak argumen jika pertanyaan "menurut anda, penting mana antara proses atau hasil?" dilontarkan.. Mungkin untuk pemikiran yang idealis sudah tentu jawabannya lebih penting hasil. Sama seperti pemikiran saya jauh-jauh hari sebelum mengalami sendiri apa makna dari sebuah proses.
Dulu saya sering mengeluh pada Tuhan, kenapa saya diberikan cobaan semacam ini? salah saya apa Tuhan? dan berbagai macam keluhan lainnya yang justru semakin memperburuk keadaan batin. Hingga suatu ketika terjadi diskusi antara batin dan pikiran saya. Ada keinginan mendalam dari diri untuk tetap menjalani semua ini, jika saya melalui proses ini dengan berbagai keluhan, tekanan batin, dan sebagainya saya yakin, hasil yang akan didapatpun tidak akan pernah bisa sesuai dengan yang diharapkan. Bukankah Tuhan menciptakan ujian untuk meningkatkan derajat makhlukNya?. Maka saya bulatkan niat untuk sebisa mungkin tetap menjalani semua yang terjadi dalam diri saya, saya berusaha melihat setiap titik kebahagiaan yang ada dalam sebuah kesusahan. Dan ternyata benar, proses itu berharga. Proses banyak memberi kita pelajaran hidup yang tak ternilai, sebuah pelajaran hidup yang bisa kita petik untuk kemudian disimpan sebagai satu tingkat kedewasaan diri kita.
Proses membuat kita mengenal suatu konsep kebahagiaan, bahwa sebenarnya "bahagia itu sederhana". bahagia tidak selalu berhubungan dengan materi, dengan sebuah pemenuhan kebutuhan, dengan sebuah kemegahan, kegemerlapan. Bahagia yang sejati akan baru terasa ketika kita mengenal apa itu cobaan, apa itu ujian, dan apa itu masalah. Arti teman, pentingnya mengenal dunia, arti sebuah senyuman, semua baru terasa sangat membahagiakan ketika kita dihadapkan sebuah cobaan hidup yang benar-benar membuat kita berada pada roda hidup paling bawah.
Apakah semudah itu menciptakan konsep diri positif dalam menjalani sebuah proses?
Saya bisa berkata-kata seperti uraian di atas karena memang ini yang sesungguhnya telah dan sedang terjadi pada diri saya. Ini bukan sekedar teori abal-abal, bukan sekedar "ah.. kamu ngomong doang kan gampang". memang susah untuk berpikir positif dalam kemelut problematika hidup yang sedang menyerang. Tapi tak seharusnya kita terbawa arus, kita harus mampu melawan diri kita sendiri. "Saya berniat untuk menjalani ini semua, saya ikhlas, saya tidak ingin merusak masa depan saya, saya ingin kehidupan yang lebih baik, dan saya masih ingin melihat apa sebenarnya rencana Tuhan dibalik semua proses ini", itu konsep-konsep yang selalu saya usahakan bertahan dalam hati dan pikiran saya. Disertai dengan itulah saya menjalani hari-hari sekarang ini. Semua diawali dengan niat, jika niat kuat sudah berbicara, maka semesta akan mendukung.
Jika kita sekarang dihadapkan dalam masalah, percayalah Makhluk Tuhan tidak hanya kita, bukan hanya kita yang diberi masalah, kita tidak pernah sendiri. Semua makhluk akan dianugrahkan masalah, hanya tinggal menunggu giliran.
Coba buktikan saja, maka kalian akan temukan apa itu seni dari hidup. Tetap semangat, yakin esok masih ada harapan selama kita mau meraihnya. :D
Komentar
Posting Komentar