Langsung ke konten utama

Suatu Hari di Sudut Stasiun itu..

Sudah 30 menit aku duduk di salah satu ruang tunggu stasiun gubeng surabaya ini. Waktu selalu terasa lebih lama ketika kita menunggu, menunggu apapun tak terkecuali kereta yang hendak mengantarku pulang.

Udara panas dan sesak pagi ini seakan menemani kami semua yang berada di sini. Riuh bunyi speaker yang tak henti-hentinya memberi pengumuman,antrian panjang loket dan pintu masuk kereta,bunyi keluh kesah mereka yang menanti semua berpadu menjadi suasana khas tempat umum ini.

Di tempat ini aku bisa mengamati banyak cerita, sekarang.. Beberapa meter didepanku aku lihat ibu sedang mencium kedua pipi gadis kecil layaknya berpamitan,sepertinya itu buah hatinya. Lalu dia juga mengulangi hal yang sama
Kepada 2 orang di samping gadis mungil terasebut yang nampak lebih lanjut daripada ibu tersebut,saya kira ini kedua orang tuanya. Manis.. Ada sisi manis dari sebuah perpisahan walaupun duka yang lebih terasa.

Dari bangku tunggu ini aku hanya bisa mengamati sekelilingku, sesekali aku melihat ke arah jam sambil berharap kereta yang akan membawaku pulang cepat datang. Aku sendiri, hanya ditemani ransel yang membawa beberapa pakaianku untuk ikut bersamaku. Dengan kesendirian ini aku lebih leluasa memperhatikan sekitar, memahami apa yang sedang terjadi disana. Setidaknya ingatanku masih kuat tentang memori 2 tahun yang lalu disalah satu sudut stasiun ini.

Saat itu ada anak manusia yang sedang belajar apa arti perjuangan dan pengorbanan walaupun yang didapat tidak sesuai yang Ia harapkan, setidaknya dia pernah berusaha. Dan pengorbanan paling besarnya adalah "melepaskan". Melepaskan apa yang selama ini dia perjuangkan bukan hal mudah. Tapi inilah puncak ketulusan rasa sayang seseorang, ketika dia tak lagi bisa kita genggam lewat nyata dan doa. Melepasnya untuk bebas adalah jalan terbaik.

Pikiranku jadi meracau, sudahlah.. Aku di stasiun ini bukan untuk bergalau ria. Seharusnya aku gembira hari ini. Akhirnya... Setelah menunggu lama, kereta pasundan yang membawaku pulang ke jogja pun tiba. Aku beranjak menenteng ranselku dan segera berdiri rapi menunggu kereta itu berhenti.

Kupijakkan kakiku memasuki kereta, hawa khasnya mulai terasa. Sambil berjalan pelan aku sesuaikan bangku ku dengan tiket yang ada ditanganku. Ah.. Akhirnya aku menemukan tempat dudukku. Setelah meletakkan ranselku di atas, aku mulai duduk dan memasang headset. Lantunan lagu mulai terdengar menambah damai suasana sendiriku. Dari jendela kaca aku lihat kereta mulai meninggalkan stasiun secara perlahan. Dalam hati aku berbisik " sampai jumpa surabaya, ijinkan aku mencari bahagiaku lagi dikota impianku, jogja". Ku tutup mataku perlahan dan bayangannya pun berlalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saat Mendengarkan Explosions In the Sky - Your Hand in Mine

"Perasaan terlalu luas untuk sekedar diwakili oleh kata-kata" Mungkin itu perumpaan yang cocok untuk musik yang sering disebut Postrock. Musik yang baru beberapa tahun belakangan saya kenal ini mulai menyentil telinga ketika pertama kali saya dengar atas saran seseorang. Saat pertama kali mendengarkan, dari intro hingga beberapa menit lagu itu berputar Saya mulai bosan, “ini mana yang nyanyi?” itu kalimat yang hingga sekarang masih saya ingat. Suatu malam Saya ulangi lagi mendengarkan lagu itu saat menjelang tidur, dari sinilah kekaguman akan genre musik satu ini muncul. Ibarat kemarau panjang kemudian diguyur hujan sehari, lagu-lagu beraliran postrock meneduhkan tidak hanya telinga, tapi juga otak bahkan jiwa. Saya tidak paham secara pasti bagaimana awal mula musik postrock berkembang, untuk hal satu ini saya tidak ingin mempelajarinya terlalu dalam, musik postrock jauh lebih nikmat didengarkan daripada sekedar memusingkan sejarahnya. Berdasarkan ke-soktauan s

Pernah Alay

Semua orang pernah masuk dalam fase alaynya masing-masing tanpa mereka sadar, Seperti fenomena yang akhir-akhir ini Gue lihat di facebook atau twitter, mulai dari gaya bahasa besar kecil,huruf jadi angka angka jadi huruf “h4i,,LeH N4l?”Trus Gue harus jawab apa? “E4cHh, CpA Di SaN4?” bertahan 5 menit udah bagus deh, juling ini mata. Belum lagi Foto-foto gayanya pasti : 1) ambil angle poto dari atas, jari telunjuknya ditempelin ke bibir, kayak nyuruh anak kecil jangan berisik.. ngaaapppaaiinnn?? 2) Ini yang lagi marak, lagi trendnya HP BlackBerry, fotonya sok lagi ngutek-ngutek BBnya. Nah Gue?? Pose pakek ulekan mak Gue? 3) atau cowok yang biasanya moto wajahnya sendiri,ini bener-bener gak habis pikir deh. Cewek masih wajar,nah cowok?? Apalagi di imut-imutin gitu fotonya. Gue barusan ngubek-ubek folder foto Gue dan nemu foto lama gue,hahaha TERNYATA GUE PERNAH ALAY!! Gak afdol rasanya kalo Gue ngeledekin orang-orang alay terus, ini beberapa foto lama Gue pada jaman ALay dahulu kala

eror# Iklan Paling Absurd Sedunia Bul-bul

Peran media iklan memang gak pernah lepas dari ketenaran sebuah produk. Semakin kreatif kita dalam mengemas iklan tersebut, kemungkinan produk kita dikenal kemudian dikonsumsi juga semakin besar. Mungkin itu salah satu alasan kenapa iklan-iklan sekarang bisa dibilang “WOOWW ..” wow gimana?? Wow absurdnya :D Bukan niat ngejelek-jelekin, ini hanya pemikiran diluar nalar otak udang :o 1.         Nyot Nyot Dikenyot nyoootttt… Pertama liat iklan itu, Gue tertegun.. *gak sampek ngiler. Gilaaaaaaa…. Kreatif ini yang bikin konsep iklan. Sapa yang gak hafal lagunya? Iklan apa itu? Gue lupa.. ada sekumpulan anak lagi ngeyot itu produk sambil nyanyi “nyot nyot dikenyot nyoooottt” tiap kata “nyoooottt” kepala anak-anak secara bergantian membesar. Apa itu produk bikin kita Hydrosepalus? 2.        Dilema Pensil dan Perment mintz Iklan yang artisnya Cuma 1, wehh.. Andhika Kangen Band? *upz bukan.. gak tau dia sapa, rambutnya yang mirip super saiya lengkap dengan ekspresi nahan kentut i