Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Jatuh Cinta Diam-Diam #4 - END

Kemauan hati untuk memiliki tertahan sebatas mulut. Terkunci rapat, sekuat apa tak akan bisa terbuka. Tak kan terungkap.. Dia di depan mata, Apa yang bisa ku lakukan kecuali menatap tiap geraknya dari belakang. Tiga tahun, Aku kira sudah padam rasa ini. Ternyata tidak. Dia terlalu betah tinggal di hati, sampai susah membedakan masih atau hilangkah rasa ini. Seperti tidak mau terusik, dia pasrah seperti ini. Tidak lagi menggebu untuk diungkap. Lebih mengalir seadanya. Di tahun ketiga, rasa ini lebih dewasa. Tak seegois dulu yang selalu ingin diungkap. Kali ini dia diam.. Tapi tidak dengan pancaran indra, Air mata kali ini lebih banyak menjelaskan. Pandangan mata lebih sering bertutur. Tersirat, Hanya mampu tersirat. Atau aku mau semua berubah. Jangan.. aku masih terlalu takut menerima kenyataan. Aku belum siap kehilangan lagi, meskipun belum bisa memiliki. Cukup jarak yang menghilangkannya dariku. Jangan sampai semua darinya ikut menghilang. Apa jadinya aku? Semua

Tentang Kehilangan

Masih tentang kehilangan, Meskipun sudah terbiasa, tapi tetap tidak bisa dianggap biasa. Hay laut, pernahkah kau kehilangan? Kehilangan ombak mungkin, Hay bintang, pernahkah kau kehilangan? Kehilangan sinarmu mungkin, Dan.. oh ada juga api unggun, Pernahkah kau kehilangan? Tapi yang sering aku lihat, kamu yang menghilang. Menyedihkan, aku mencari teman berharap ada yang juga merasakan hal yang sama denganku. Mungkin aku menyedihkan, tapi biarlah.. malam ini saja, aku ingin meratapi kehilanganku. Kapan lagi ceritaku di dengar ombak, langit, bintang,.angin, dan cahaya api unggun sekaligus. Tentang kamu, dia, atau mereka yang pernah ada dan kini tiada. Apapun alasan meninggalkan, dari semula ada lalu hilang, dari semula berwarna kemudian monocrome. Sepi.. Ada yang bilang,jika kita dipisahkan dari seseorang berarti dia bukan terbaik untuk kita. Iya.. mungkin iya.. Tapi jika memang iya? Kenapa rindu masih ada? Aku yang bodoh? Atau rindu memang tak tau diri datangnya? Beberapa

Senang Berteman Denganmu ☺

Aku serasa dipermainkan waktu. Begitu cepat diputar balikkan. Jeda pertemuan dan perpisahan seringkali terlalu cepat. Belum sempat aku mempersiapkannya, dia sudah datang. Lagi-lagi kenapa diriku belum handal menghadapi hal-hal pasti seperti pertemuan dan perpisahan ini. Bukankah sudah takdirnya yang berjumpa akan berpisah? Bukankah jarak sudah menjadi hal biasa untukku? Lantas mengapa berduka? Mengapa diriku selemah ini. Mungkin aku hanya takut, Aku hanya takut setelah perpisahan kali ini tak ada lagi pertemuan untuk kita.  Aku mungkin takut tak bisa setenang saat aku bertemu kamu. Aku hanya takut menghadapi perubahan tentang kita. Yang mungkin selang beberapa waktu setelah berpisah, hidup kita saling berubah. Kita tak lagi bertemu, Kita tak lagi menjadi teman dekat. Kita jalani takdir masing-masing. Kita hanya kenangan. Hanya segelintir kenangan.. Setidaknya nanti saat kita bertemu lagi, kita bisa sedikit menambah kenangan yang ada dengan yang baru. Tapi jika kita nanti tida

Rindu - Jogja

Tuhan… aku rindu Jogja. Andai jarak Surabaya-Jogja Cuma kayak jarak kamarku sama toilet, ah alangkah senang hati princess. Aku rindu makanan khas Jogja, disini ada Bakmi Jogja, tapi rasanya hambar, mungkin tangan sipembuatnya bukan orang jogja, atau orang jogja yang udah ke kontruksi orang surabaya. Yang jelas di Surabaya ga sehangat di kelekmu Jogja. Aku rindu minum kopi areng di angkringan, biarpun aku ga doyan tapi tetep sok-sokan pesen kopi biar ke-Jogja-jogjaannya berasa. Di surabaya ada Kopi areng, tapi arengnya se upil-upil ga kayak di kotamu arengnya sekepal tanganku. Mungkin arengnya dari Jogja, tapi pas perjalanan ke Surabaya banyak gronjalan (opo yoo) jadi remuk seupil-upil, kayak hatiku. Hemmmm Aku rindu pengajian sama simbah-simbah sambil gegojekan, disini ada pengajian tapi simbah-simbanhya lomba pamer mantu. Untung aku belum dipermantu ibumu, laahhh Aku rindu suara tetangga depan rumah yang semangat banget kalo ada jatilan di desa sebelah, aku rindu nont