Lebaran sudah hampir 1 bulan berlalu, tapi glorynya masih terasa sampai sekarang. Terbukti sampai saat ini saya masih mudik, hehe. Lebaran memang waktu yang sangat pas buat berkunjung ke sanak saudara dan tidak lupa juga sekalian berkuliner (perut tetep gak ketinggalan ni).
Lebaran saya di Jogja tahun ini masih sama seperti tahun-tahun kemarin. Masih disibukkan dengan berkunjung ke saudara yang lama tidak berjumpa. Sore itu saya berkunjung ke rumah saudara saya yang dituakan, panggil saja mbok yah. Pertama masuk ke rumahnya, berjejer-jejer suguhan jajanan sudah berbaris rapi di karpet,karena tempatnya lesehan. Setelah duduk dan berbincang-bincang, mata saya terpikat pada satu jajanan yang belum pernah saya lihat sebelumnya. bentuknya seperti tempe, tapi aneh. Yang ini lebih hitam, juga lebih besar-besar dibandingkan tempe pada umunya. Saya kira itu kumbang goreng, eeehh.. ternyata itu memang tempe tapi namanya tempe benguk.
yang saya kira kumbang goreng :D |
Makanan ini terbuat dari benguk/koro, cara membuatnya pun sama dengan tempe pada umumya. Rasanya menurut saya agak-agak pahit, tapi cukup mengenyangkan apalagi dinikmati bersama teh hangat. Waah, dasar anak jaman sekarang ya saya baru tahu jajanan tradisional ini pas umur sudah 20tahun,ckckck kemana saja saya ini. Satu keunikan yang saya temukan ini membuat saya semakin penasaran tentang budaya kota ini, mungkin itu juga yang membuat saya betah berlama-lama di kota ini hanya sekedar untuk menikmati tempe benguk dan segelas wedang teh dengan ditemani suasana harmonis berkumpulnya keluarga besar saya disini.
Komentar
Posting Komentar