Langsung ke konten utama

Kimia Analisis "Failed!"

Selamat malam minggu Saya ucapkan khusus buat para kawula muda yang lagi pacaran, ngedate, jalan-jalan, cekikikan di coffee shop ternama, petentang petenteng di mall, dan sebagainya. Tidak lupa juga selamat sabtu malam Saya ucapkan buat kalian yang update status “OTW” tapi malah mojok sendirian di kamar sambil mainan laptop, sungguh malangnya nasibmu nak.. tentu bukan saya dong..

Sudah lupa rasanya ini malam minggu keberapa Saya stay di rumah alias ga pernah ngedate alias ga pernah diapelin alias punya pacar atau ga punya saya juga ga tau. Percayalah.. Tuhan sedang mempersiapkan jodoh terbaik untukmu :D

Lagi galau skripsi, iya.. galau. Ternyata ini rasanya jadi mahasiswa tingkat akhir, dimanapun dan kapanpun, bayangan skripsi selalu terngiang. Sebulan yang lalu sampai kebawa mimpi Saya. Entah apa yang akan terjadi dua bulan lagi dalam hidup Saya, yang pasti saat ini Saya sedang menyiapkan agar dua bulan nanti indah. Mohon doanya agar lancar … amin.

Dan bukan hanya itu saja yang saya pikirkan, terkadang muncul pikiran “mau jadi apa Saya setelah lulus kuliah nanti?”. Dulu sewaktu kecil (sampai sekarang masih kecil) tiap kali ditanya besok gede pengen jadi apa? Simple, saya jawab Guru. Eeehhh, sudah gede kok sepertinya ga ada bau-bau saya mau jadi guru. Saya mulai krisis identitas, masa SMA saya habiskan dengan sekolah 4 tahun di salah satu STM negri (ternama di Indonesia, Amin) dengan konsentrasi jurusan Kimia Analis. Oke, asli kali ini ngaco. 

Ini bukan mau saya, apalah daya saya yang sebatang ini melawan kehendak orang tua yang kekeh nyekolahin anak-anaknya di STM yang waktu itu kalo kita bisa masuk disana, akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Padahal waktu itu saya pengen sekolah jurusan Tata boga (makin ngaco) yang kata Ibu, “ngapain masak aja pake sekolah, ibu ga pake sekolah aja udah bisa masak”. Setelah terjadi perdebatan serius di meja ga bundar, terjadilah kesepakatan antara seorang ibu dan anak yang isinya kalo nilai ujian nasional saya mendapat rata-rata 8 ke atas, saya harus menggunakan nilai danem tersebut untu masuk ke sekolah yang berkualitas ditambah iming-iming dikasih Handphone. Jaman itu ga kaya sekarang, handphone masih mahal, kudu berprestasi dulu baru dibeliin.

Alhamdulillah, saya mencapai angka rata-rata 8.9, ga nyangka juga danemnya ternyata diluar ekspetasi Saya. Sesuai perjanjian, Saya pasrah didaftarkan ke STM sambil berpikir positif saja, Orang tua tau yang terbaik buat anaknya.

Kenapa bisa ambil jurusan Kimia Analis? Denger kata “kimia” aja sebagian banyak orang sudah loyo duluan. Hemmmmm… sungguh bukan mau saya juga, sebenarnya dulu waktu pendaftaran saya mau daftar jurusan listrik, tapi sudah 1jam saya perhatikan ini kenapa ga ada cewek yang daftar jurusan ini sama sekali. Yasudah ambil amannya saja, saya pilih jurusan yang banyak ceweknya terpilihlah kimia analis. Orang tua saya nyengir bahagia ketika saya resmi diterima menjadi murid di STM tersebut. Dan inilah awal penderitaan anakmu buuukkk…

Jangan pilih jurusan ini buat yang hormon tubuhnya cepet mengalami penuaan dini, belum-belum sudah disuruh menghafal tabel periodik. Tahu kan tabel yang bentuknya kayak jembatan suramadu yang dibikin dari lego? Itu.. hafalin semua lengkap sama nama unsurnya.

Hampir sama seperti jurusan akuntansi, disuruh ngitung uang padahal ga ada uangnya. Jurusan kimia analis pun begitu, disuruh ngitung molekul, atom, proton, neutron, yang bahkan sampai detik ini bentuk aslinya gimana aja saya ga tau. Itu masih pelajaran kimia dasar, memasuki praktek-praktek analisa kimia ternyata aduhhh… nikahin adek bang.. nikahin..

Mulai dari mikrobiologi yang disuruh nanem bakteri sambil dihitungi jumlahnya. Ini ngapain? Dunia kita berbeda bu, saya manusia dia bakteri. Berminggu-minggu praktek Cuma buat melihara bakteri sampai mereka membentuk koloni yang sepertinya lebih cocok disebut Geng. Baru saya ketahui, mereka ngetawain saya waktu saya cek lewat mikroskop.

Ada lagi satu analisa kimia yang ga kalah sangarnya, analisa kualitatif. Berbeda dengan analisa kuanti yang menggunakan rumus perhitungan sebagai dasar hasil titrasinya. Analisa kualitatif lebih kompleks (penderitaannya). Kita harus telaten, sabar ngikuti satu per satu prosedurnya. Sekali ada yang terlewat, silahkan mulai lagi dari langkah awal. Disini Saya belajar, hidup itu harus sabar, kaya merhatiin gebetan yang kita suka, kita pahami karakternya, perlakukan dengan benar, sampai dia klik baru deh kita bisa dapetin dia, itupun kalo ga ditikung.

Di analisa kualitatif ini saya mengenal berbagai macam zat, mulai dari amoniak yang baunya mirip pipis kita sampai bau H2S yang ampun-ampun mirip bau septictank. Seninya di analisa ini, kita bisa kaya Mr.Bean di episodenya yang main ke laboratorium, temuan saya waktu itu adalah senyawa kopyor. Lupa pastinya dari campuran zat apa kok tiba-tiba berubah warna sama timbul endapan mirip es kopyor. Sekopyor otak saya..

Tulisan ini bukan bermaksud menakut-nakuti buat kalian yang kepikiran sekolah di jurusan kimia analis. Jurusan ini ga buruk kok, tergantung cara kita menyikapi. Berhubung hati saya dari awal sudah ga sinkron dengan jurusannya, ya begini hasilnya. Sekeras apapun usaha saya, selama ga ikut remidi aja rasanya sudah anugrah Yang Maha Kuasa. Alhamdulillah juga walaupun ga jago banget kimia, tapi masih bisa nangkring diposisi 10 besar ranking kelas.

Sebenarnya prospek ke depan jurusan ini juga lumayan bagus, banyak laboratorium perusahaan besar siap menampung kalian yang jurusan kimia analis. Dalam masa magang, saya sempat merasakan bagaimana menjadi orang laborat perusahaan besar di Indonesia. Dan walaupun saya ga expert dibidang kimia, paling tidak saya  ada rasa sedikit bangga punya basic kimia, yaa walaupun yang dihafal Cuma bau H2S yang kaya septictank doang.

Percayalah, jurusan bukan kartu mati yang menentukan kita kedepannya mau jadi apa. Terbukti sudah dari banyak kasus, saya misalnya. Yang masih hidup meskipun ga di dunia kimia lagi.


Yoweslah, malem minggunya udah mau kelar. Waktunya saya muncul ke peradaban kembali sambil bikin status “Thanks For today yaa” :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saat Mendengarkan Explosions In the Sky - Your Hand in Mine

"Perasaan terlalu luas untuk sekedar diwakili oleh kata-kata" Mungkin itu perumpaan yang cocok untuk musik yang sering disebut Postrock. Musik yang baru beberapa tahun belakangan saya kenal ini mulai menyentil telinga ketika pertama kali saya dengar atas saran seseorang. Saat pertama kali mendengarkan, dari intro hingga beberapa menit lagu itu berputar Saya mulai bosan, “ini mana yang nyanyi?” itu kalimat yang hingga sekarang masih saya ingat. Suatu malam Saya ulangi lagi mendengarkan lagu itu saat menjelang tidur, dari sinilah kekaguman akan genre musik satu ini muncul. Ibarat kemarau panjang kemudian diguyur hujan sehari, lagu-lagu beraliran postrock meneduhkan tidak hanya telinga, tapi juga otak bahkan jiwa. Saya tidak paham secara pasti bagaimana awal mula musik postrock berkembang, untuk hal satu ini saya tidak ingin mempelajarinya terlalu dalam, musik postrock jauh lebih nikmat didengarkan daripada sekedar memusingkan sejarahnya. Berdasarkan ke-soktauan s

Pernah Alay

Semua orang pernah masuk dalam fase alaynya masing-masing tanpa mereka sadar, Seperti fenomena yang akhir-akhir ini Gue lihat di facebook atau twitter, mulai dari gaya bahasa besar kecil,huruf jadi angka angka jadi huruf “h4i,,LeH N4l?”Trus Gue harus jawab apa? “E4cHh, CpA Di SaN4?” bertahan 5 menit udah bagus deh, juling ini mata. Belum lagi Foto-foto gayanya pasti : 1) ambil angle poto dari atas, jari telunjuknya ditempelin ke bibir, kayak nyuruh anak kecil jangan berisik.. ngaaapppaaiinnn?? 2) Ini yang lagi marak, lagi trendnya HP BlackBerry, fotonya sok lagi ngutek-ngutek BBnya. Nah Gue?? Pose pakek ulekan mak Gue? 3) atau cowok yang biasanya moto wajahnya sendiri,ini bener-bener gak habis pikir deh. Cewek masih wajar,nah cowok?? Apalagi di imut-imutin gitu fotonya. Gue barusan ngubek-ubek folder foto Gue dan nemu foto lama gue,hahaha TERNYATA GUE PERNAH ALAY!! Gak afdol rasanya kalo Gue ngeledekin orang-orang alay terus, ini beberapa foto lama Gue pada jaman ALay dahulu kala

eror# Iklan Paling Absurd Sedunia Bul-bul

Peran media iklan memang gak pernah lepas dari ketenaran sebuah produk. Semakin kreatif kita dalam mengemas iklan tersebut, kemungkinan produk kita dikenal kemudian dikonsumsi juga semakin besar. Mungkin itu salah satu alasan kenapa iklan-iklan sekarang bisa dibilang “WOOWW ..” wow gimana?? Wow absurdnya :D Bukan niat ngejelek-jelekin, ini hanya pemikiran diluar nalar otak udang :o 1.         Nyot Nyot Dikenyot nyoootttt… Pertama liat iklan itu, Gue tertegun.. *gak sampek ngiler. Gilaaaaaaa…. Kreatif ini yang bikin konsep iklan. Sapa yang gak hafal lagunya? Iklan apa itu? Gue lupa.. ada sekumpulan anak lagi ngeyot itu produk sambil nyanyi “nyot nyot dikenyot nyoooottt” tiap kata “nyoooottt” kepala anak-anak secara bergantian membesar. Apa itu produk bikin kita Hydrosepalus? 2.        Dilema Pensil dan Perment mintz Iklan yang artisnya Cuma 1, wehh.. Andhika Kangen Band? *upz bukan.. gak tau dia sapa, rambutnya yang mirip super saiya lengkap dengan ekspresi nahan kentut i