Langsung ke konten utama

Desember 2015

Seminggu sudah bulan syahdu itu berlalu, masih hangat dalam benakku bagaimana untuk pertama kali rintik hujan jatuh mengenai kepalaku. Masih seperti tahun sebelumnya, Desember membuatku sering merenung. Beberapa kenangan yang masih pekat berlari-lari kecil dalam ingatan, seakan ingin menunnjukkan eksistensinya dalam kejadian mahadahsyat sepanjang tahun ini.

Terimakasih dan rasa syukur tertinggi aku haturkan kepada pemilik semesta alam, tak kuasa aku melawan takdirmu, meski hari yang ku lalui kadang tertalu membuatku kepayahan. Satu tahun kesempatan ini amat berarti, setidaknya ini yang ingin aku tulis dalam lembar kali ini. Dalam konteks nyata, aku belum pernah menguji adrenalinku dalam suatu wahana permainan roller coaster, tetapi aku sering menggunakannya sebagai  pemaknaan perjalanan hidupku. Aku ingat saat-saat tertawa seakan menyentuh langit, tapi dengan sekejap keadaan terbalik, aku menjerit ketika terhempas ke bawah.  Tapi di penguhujung Desember ini, aku mengingat semua, dengan senyuman tersungging mantap di wajah.

Ada saat terlemah diri manusia pasrah akan keadaan, tersungkur sedalam-dalamnya seakan tidak kuasa untuk bangkit. Tapi aku tau, ternyata tidak selamanya kita dibiarkan jatuh, bahkan saat kita masih kesakitan karna tersungkur, satu sisi jiwa kita sedang melawan.  Jiwa memiliki dua cermin, setidaknya itu yang terjadi dalam jiwaku. Mungkin tak terhitung berapa kali jiwa ini merajam, tapi dia selalu tau bagaimana cara bangkit dan berjalan perlahan seakan tiada cacat di dalamnya.

Tuhan, maafkan aku.. entah tergolong dalam hamba macam aku ini. Aku terlalu sering mengeluh dalam hati, kerap aku menganggap dunia tak pernah adil terhadapku, padahal aku sendiri tak pernah adil terhadapMu. Dan atas nafas yang kau berikan sampai detik ini? Mungkinkah ini berarti jika aku masih harus memperbaiki semua yang seharusnya tak ku perbuat? Terimakasih orang-orang terdekat yang kusebut keluarga ini hingga detik ini masih bisa ku jumpai, meskipun dengan keadaan yang tidak seperti kuharapkan, atau bahkan siapa saja mungkin tidak ada yang berharap dengan keadaan seperti ini. Aku tidak pernah sedikitpun menganggap ini kekurangan, bagiku ini kelebihan. Bagiku, aku adalah satu dari sekian banyak orang yang terpilih yang dianggap mampu melewatinya.

Dan untuk anugrah hati yang telah engkau berikan, Maafkan aku Tuhan, tahun ini aku masih gagal. Tahun ini yang bertahun tahun aku simpan ternyata tidak menjadikan diriku sebagai pilihan. Lantas aku harus bagaimana? aku tak mau berlari mengejarnya, kubiarkan dia berlalu. Walaupun terkadang dalam hati masih gusar, jika setulus ini saja masih gagal lantas harus bagaimana lagi? Atau mungkin bagiMu ini masih belum tulus? Entah… yang jelas aku melepaskannya. Lagi –lagi aku menganggap semua ini terjadi karena Engkau percaya hambaMu ini kuat.

Dan yang menghilang selalu dengan ajaib Kau berikan penggantinya, meskipun bukan tentang hati, tapi ini tentang asa, kerja keras, semangat, dan Doa. Alhamdulillah di penghujung Desember ini studi strata satu yang aku jalankan selama 3,5 tahun ini akhirnya lulus, tentunya bukan hanya aku tapi juga teman-teman terhebatku. Seolah ini jadi hadiah manis dipenghujung tahun.

Dan saat hati mulai meremang terbayang perjalanan hidup ke depan, saat itu pula renungan harus diresapi. Seperti kutipan dalam film Raditya Dika yang berjudul SINGLE, jika kita ingin memulai yang baru kita harus menutup lembar yang lama. Dengan demikan dengan penuh rasa syukur atas yang sudah terjadi selama ini, Saya ingin melanjutkan ini semua selama nafas masih diberikan. Teruntuk pahit manis hidup, tetap ajariku untuk hidup. Sampai detik ini, aku masih percaya Takdir Tuhan itu indah. Aku hanya perlu menghidupi hidupku..


“love your fate, celebrate your life”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saat Mendengarkan Explosions In the Sky - Your Hand in Mine

"Perasaan terlalu luas untuk sekedar diwakili oleh kata-kata" Mungkin itu perumpaan yang cocok untuk musik yang sering disebut Postrock. Musik yang baru beberapa tahun belakangan saya kenal ini mulai menyentil telinga ketika pertama kali saya dengar atas saran seseorang. Saat pertama kali mendengarkan, dari intro hingga beberapa menit lagu itu berputar Saya mulai bosan, “ini mana yang nyanyi?” itu kalimat yang hingga sekarang masih saya ingat. Suatu malam Saya ulangi lagi mendengarkan lagu itu saat menjelang tidur, dari sinilah kekaguman akan genre musik satu ini muncul. Ibarat kemarau panjang kemudian diguyur hujan sehari, lagu-lagu beraliran postrock meneduhkan tidak hanya telinga, tapi juga otak bahkan jiwa. Saya tidak paham secara pasti bagaimana awal mula musik postrock berkembang, untuk hal satu ini saya tidak ingin mempelajarinya terlalu dalam, musik postrock jauh lebih nikmat didengarkan daripada sekedar memusingkan sejarahnya. Berdasarkan ke-soktauan s

Pernah Alay

Semua orang pernah masuk dalam fase alaynya masing-masing tanpa mereka sadar, Seperti fenomena yang akhir-akhir ini Gue lihat di facebook atau twitter, mulai dari gaya bahasa besar kecil,huruf jadi angka angka jadi huruf “h4i,,LeH N4l?”Trus Gue harus jawab apa? “E4cHh, CpA Di SaN4?” bertahan 5 menit udah bagus deh, juling ini mata. Belum lagi Foto-foto gayanya pasti : 1) ambil angle poto dari atas, jari telunjuknya ditempelin ke bibir, kayak nyuruh anak kecil jangan berisik.. ngaaapppaaiinnn?? 2) Ini yang lagi marak, lagi trendnya HP BlackBerry, fotonya sok lagi ngutek-ngutek BBnya. Nah Gue?? Pose pakek ulekan mak Gue? 3) atau cowok yang biasanya moto wajahnya sendiri,ini bener-bener gak habis pikir deh. Cewek masih wajar,nah cowok?? Apalagi di imut-imutin gitu fotonya. Gue barusan ngubek-ubek folder foto Gue dan nemu foto lama gue,hahaha TERNYATA GUE PERNAH ALAY!! Gak afdol rasanya kalo Gue ngeledekin orang-orang alay terus, ini beberapa foto lama Gue pada jaman ALay dahulu kala

eror# Iklan Paling Absurd Sedunia Bul-bul

Peran media iklan memang gak pernah lepas dari ketenaran sebuah produk. Semakin kreatif kita dalam mengemas iklan tersebut, kemungkinan produk kita dikenal kemudian dikonsumsi juga semakin besar. Mungkin itu salah satu alasan kenapa iklan-iklan sekarang bisa dibilang “WOOWW ..” wow gimana?? Wow absurdnya :D Bukan niat ngejelek-jelekin, ini hanya pemikiran diluar nalar otak udang :o 1.         Nyot Nyot Dikenyot nyoootttt… Pertama liat iklan itu, Gue tertegun.. *gak sampek ngiler. Gilaaaaaaa…. Kreatif ini yang bikin konsep iklan. Sapa yang gak hafal lagunya? Iklan apa itu? Gue lupa.. ada sekumpulan anak lagi ngeyot itu produk sambil nyanyi “nyot nyot dikenyot nyoooottt” tiap kata “nyoooottt” kepala anak-anak secara bergantian membesar. Apa itu produk bikin kita Hydrosepalus? 2.        Dilema Pensil dan Perment mintz Iklan yang artisnya Cuma 1, wehh.. Andhika Kangen Band? *upz bukan.. gak tau dia sapa, rambutnya yang mirip super saiya lengkap dengan ekspresi nahan kentut i