Langsung ke konten utama

Postingan

Impian itu Kami Beri Nama "Dream House"

Memiliki tempat tinggal hasil jerih payah sendiri pasti merupakan impian semua orang, terutama untuk pasangan yang sudah menikah. Hal itu berlaku juga untuk Saya. Sampai saat ini saya masih tinggal di rumah peninggalan Alm. Ayah saya. Tentu saya sangat bersyukur karena Saya tidak perlu repot-repot cari kontrakan, dan bukan berarti saya kurang bersyukur juga karena sampai sekarang saya masih ingin membeli rumah sendiri. Dari dulu saya berkeinginan mendapatkan segala sesuatu atas hasil usaha sendiri. Kenapa? mungkin sudah terbiasa saja. Dari kecil, seringkali saya tidak bisa mendapatkan hal yang saya inginkan karena keterbatasan dana. Iya.. saya ini cuma anak dari keluarga sederhana, yang penting cukup untuk makan dan sekolah itu sudah berkah luar biasa. Maka dari itu, sejak lulus sekolah tujuan utama saya adalah berpenghasilan sendiri, dan sejak saat itu saya perlahan bisa mewujudkan satu persatu keinginan saya. Hal itu berlanjut sampai usia seperempat abad ini, rasanya leb
Postingan terbaru

Saat Mendengarkan Explosions in the Sky - First Breath After Coma

Tak terasa 24 tahun sudah aku menikmati nafasku, Seperempat abad sudah diri ini belajar, Jatuh-bangun, bersedih-berbahagia, bertemu kemudian berpisah dan banyak lagi hal yang ku temui selama roda hidupku berputar. Sekarang aku berada di titik dimana aku sadar "aku tak tau apalagi yang harus ku cari dalam hidup ini" Sangatlah benar jika manusia bukanlah makhluk yang mudah puas setelah meraih sesuatu. Tapi mengapa rasa puasku hilang. Aku tidak mau bersedih, bahkan tak ada yang perlu membuatku sedih saat ini. Aku mau berbahagia, lantas apalagi jika saat ini aku sudah berbahagia? Suatu ketika aku terdiam, tak menatap masa depan dan ingin menoleh ke belakang. Disana.. di masa yang lalu, Berhamburan hal-hal yang seharusnya aku pilah-pilah. Disana.. aku lihat banyak orang, Mereka tidak asing bagiku sampai-sampai mereka ada dalam kenangan hidupku. Tapi sayang, mereka tak bisa lagi ku bawa dalam hidup masa sekarangku. Teman-teman, beberapa dari mereka yang terbaik.

Ketika di tanya "Kapan Isi ?"

Kenapa judul thread kali ini Saya bandingin nikah sama lomba agustusan? salah satunya karena saya pengen curhat.haha.. dan diharapkan curhat ini bisa mewakili perasaan para calon ibu atau para istri newbie. Dulu... waktu lagi ribet-ribetnya ngerjain skripsi, selalu ada aja pertanyaan "kapan lulus?", sudah lulus bergantilah pertanyaan itu dengan "kapan nikah?' ini nih yang kadang bikin perasaan biasa aja, tapi ga jarang juga bikin jleb. boro-boro tau kapan nikah, jodoh kapan datang aja belum tau kapan. nah.. pas sudah menikah pun masih ada lagi pertanyaan (hmmm kenapa mereka ga jadi wartawan aja ya, mungkin bisa lebih bermanfaat) . Dan inilah pertanyaan yang tak kunjung usai hingga kini.. " Kapan punya anak? " . Kedengarannya sih memang pertanyaan yang biasa aja, tapi lumayan bikin manyun kalo terus-terusan ditanya, entah itu teman ataupun keluarga. Setiap yang menikah pasti mendambakan keturunan, nah tapi sayangnya hidup itu penuh liku-liku (

Paket Hemat Pizza Hut Delivery "My Box"

Musim hujan mulai datang, Saya bawaannya pengen makan mulu. Lebih tepatnya sih njajan. hehe.. Kemarin tiba-tiba Saya pengen banget makan pizza, Nah berhubung yang pengen cuma Saya, keingetlah sama iklan TV PHD yang munculin paket barunya "My Box". Ga pake cas cis cus, meluncurlah Saya ke PHD deket rumah di Jl. Prapen. Seperti biasa, mbak-mbaknya yang ramah langsung ngejelasin paket yang Saya tanyakan. My Box ini terdiri dari 4 Varian pizza, ada Beeforn, Chicken Mayo, Beef BBQ, Spicy Tuna. Ga cuma Pizza aja, ada tambahan snack yang bisa kita pilih, ada Beef Sausage, Mert Puff, Potato Wedges, Chincken Sticks, Pepchiz, Boneless Chicken Thigt. Kali ini Saya pilih Pizza yang Beef BBQ (cari aman, soalnya ga suka rasa yang aneh-aneh :D) dan untuk snacknya saya pilih Chicken Sticks. Setelah input pesanan, total yang harus saya bayar cuma Rp. 35.000, yapz.. sama kayak di iklannya (udah include PPNnya juga kali ya.. saya lupa). Setelah 15 menit nunggu, akhirnya Pizza pesanan Saya

Soto Kadipiro ala Saya

Lama ga ketik-ketik blog, apalah daya saya ini.. yang sekarang lagi rajin-rajinnya berburu dolar buat tabungan masa depan. Alhamdulillah, ga cuma rajin berburu dolar, tapi juga rajin masak. Ada apa gerangan? Soon ya, saya akan curhat ke kalian.. (bukan ke mama dedeh). Nah kali ini bisa dibilang eksperimen nekat saya, hasil ke sotoy-an saya, dengan yakin dan optimis saya mencoba memasak soto Jogja yang udah Hitz disana "Soto Kadipiro" tapi ini versi Saya :D Soto yang satu ini adalah favorit saya kalo ke lagi pulang kampung ke Jogja Lho. Bedanya sama Soto di Surabaya, Kuah Soto ini cenderung bening, sedangkan yang di surabaya kebanyakan kuahnya pake kunyit jadi berwarna kuning. Biarpun baru pertama nyoba dan nekat pula, Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan. Nah buat kalian yang bosan masak soto itu-itu aja, bisa banget nyoba resep satu ini . yuk cekidot.. Bahan : - Daging Sapi (rebus, kaldunya bisa buat kuah, potong dadu ) Bumbu Haluskan : - 5 siung bawang mera

Catatan Kecil di Pedalaman Nganjuk

Belajar tidak berbatas usia, tempat, dan waktu, setidaknya itu yang kami dapat melalui kegiatan Traveling and Teaching atau lebih dikenal dengan sebutan TnT kali ini. Meskipun sudah kesekian kalinya Komunitas 1000 Guru Regional Surabaya menggelar acara demikan, namun di tiap TnT selalu menyajikan pesan tersendiri khususnya bagi para volunteer yang terjun langsung ke pedalaman. TnT#8 yang diadakan oleh 1000 Guru Surabaya kali ini berlokasi di SDN Ngepung 1, Desa Sumbermiri, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk. Bagi kami yang terbiasa hidup di tengah hingar bingar kota, mungkin akan merasa asing dengan kehidupan desa. akses desa yang lumayan cukup sulit karena harus ditempuh dengan jalan yang ala kadarnya dan belum beraspal, ditambah berada ditengah hutan jati menambah keseruan perjalanan malam kami menuju lokasi TnT. Dalam TnT para volunteer tidak hanya diajak berbagi keceriaan dengan adik-adik di sekolah yang dikunjungi, tetapi juga diajak untuk merasakan kebahagiaan melalui

Yang Kita inginkan VS Kita Butuhkan

"Terkadang Tuhan memberikan apa yang manusia butuhkan, bukan apa yang manusia inginkan". Mungkin ada benarnya juga maksud dari kalimat di atas, tidak selamanya apa yang kita inginkan terkabul. malah terkadang kita diberi sesuatu justru tanpa kita sadar itulah yang sebenarnya kita butuhkan. Misalkan saja, saat pertama masuk kuliah, Saya sempat kecewa karena pada akhirnya mau tidak mau Saya harus cukup legowo karena kuliah di perguruan tinggi swasta, bukan perguruan tinggi negeri seperti cita-cita Saya dahulu. Namun ternyata Tuhan berkata lain, ke-kecewaan tadi dibalas manis oleh Tuhan dengan diberikannya Saya teman-teman yang saat ini bisa dikatakan seperti saudara. Bersama mereka Saya lewati masa study 3.5 tahun dengan hasil yang bagi Saya memuaskan. Semua tidak terlepas dari motivasi mereka selama ini, banyak sekali diskusi-diskusi yang membawa banyak pelajaran. Dan akhirnya Saya sadar, ini yang Saya butuhkan. Beda kasus lagi jika dulu Saya tetap teguh dengan ego, mungk